Cari Blog Ini

Jumat, Desember 14, 2012

REKAP SISWA KELAS XII


REKAP SISWA KELAS XII-IB & IA
YANG KURANG BELAJAR & HARUS UJIAN ULANG
SMAK DIPONEGORO BLITAR
TAHUN PELAJARAN 2012-2013







Nomor Nama L/P Kelas Nilai 
Urt Absen Induk UAS
1 1 16762 David L XII-IB      65.00
2 2 17005 Wibi Perdana L XII-IB      47.50
3 3 17041 Abraham Natanael Putra L XII-IB      60.00
4 4 17042 Ade Aprilio L XII-IB      52.50
5 7 17055 Ajeng Putri Pindharu P XII-IB      60.00
6 8 17064 Ananda Pandu Siwi L XII-IB      47.50
7 9 17076 Anisa' Nurul Srihayati P XII-IB      60.00
8 10 17105 Bunga Eviyanti Trianto P XII-IB      62.50
9 11 17125 Deviska Melawati P XII-IB      62.50
10 12 17149 Dyah Eko Nurinda P XII-IB      50.00
11 13 17162 Eliska Yuni Permatasari P XII-IB      62.50
12 14 17169 Elshinta Utina P XII-IB
13 15 17205 Hafizt Azzari Aldafi L XII-IB      50.00
14 20 17236 Jalu Sora Wicitra L XII-IB      52.50
15 21 17246 Kristian Aries Sakti Yudho Prabowo L XII-IB      57.50
16 23 17253 Lela Caesara Nofazal P XII-IB      52.50
17 24 17254 Lenny Widianti P XII-IB      52.50
18 25 17258 Lia Wida Narti P XII-IB      52.50
19 26 17262 Lucia Arinda Novityaningrum P XII-IB      65.00
20 27 17311 Pudji Hastuti P XII-IB      55.00
21 28 17315 Putri Susilowati P XII-IB      52.50
22 29 17322 Rania Agistia P XII-IB      62.50
23 33 17367 Sheryl Caroline P XII-IB      55.00
24 35 17376 Srikandi Rieska Angelina  P XII-IB      65.00
25 39 17428 Yunita Sari P XII-IB      62.50
26 2 17062 Amelia Okky Safitri P XII-IA1      57.50
27 5 17074 Anik Mardiyanti P XII-IA1      60.00
28 12 17141 Dimas Denanda L XII-IA1      60.00
29 22 17231 Irma Fitriani P XII-IA1      57.50
30 25 17269 Maria Gracyana Gitta Dwinanda P XII-IA1      57.50
31 27 17279 Moch Gangga Zuni Prastiawan Sri Rahayu L XII-IA1      42.50
32 28 17288 Natasya Purnomo P XII-IA1      62.50
33 32 17320 Ramdhani Kurniawan L XII-IA1      35.00
34 1 17057 Alfarischa Tenty Wedhaswari P XII-IA2      62.50
35 2 17073 Anggun Suryania P XII-IA2      47.50
36 3 17077 Anita Sonya Iriani Lum P XII-IA2      42.50
37 4 17085 Aris Agustin Ohara P XII-IA2      57.50
38 6 17097 Bernadetha Aprilia Fernandez P XII-IA2      47.50
39 7 17107 Chrisma Panji Artha L XII-IA2      60.00
40 8 17110 Christina Ratnasari P XII-IA2      57.50
41 9 17112 Claudia Orchida Olsan P XII-IA2      60.00
42 12 17140 Dimas Alfana Bouries Doliarn'do L XII-IA2      55.00
43 15 17171 Emelia Sanjaya P XII-IA2      65.00
44 16 17187 Fauna Weni Puspitasari P XII-IA2      60.00
45 18 17192 Feti Nur Sholickah P XII-IA2      50.00
46 20 17224 Inesty Ellananda Rudiani P XII-IA2      60.00
47 25 17264 Lusthia Wijaya Anggraeny P XII-IA2      57.50
48 28 17277 Meylinda Rizky Eka Putri P XII-IA2      57.50
49 31 17708 Vinansius Hendra L XII-IA2      62.50
50 32 17714 Muhammad Fandi F L XII-IA2      65.00
51 1 17323 Rany Dwi Ramadhani P XII-IA3      62.50
52 2 17334 Reza Restu Dwi  Romadhon L XII-IA3      62.50
53 3 17341 Rindi Yusi Novianto P XII-IA3      70.00
54 4 17347 Rita Kristiana P XII-IA3      70.00
55 5 17349 Robertus Romario Harvey Kurniawan L XII-IA3      60.00
56 6 17351 Ronaldo Muliawan Susanto L XII-IA3      57.50
57 7 17356 Saesar Pambudi Utomo L XII-IA3      62.50
58 8 17358 Sapna Kurniasari P XII-IA3      57.50
59 9 17361 Selvi Indra Putri Kurniawati P XII-IA3      57.50
60 10 17362 Semmy Nanang Pamuji L XII-IA3      52.50
61 11 17363 Septi Agus Pratiwi P XII-IA3      47.50
62 12 17365 Septiani Kumalasari P XII-IA3      60.00
63 14 17370 Silvia Ernita Kusuma P XII-IA3      60.00
64 15 17375 Sofiani Utomo P XII-IA3      62.50
65 16 17387 Tiurma Rotua Boru Siagian P XII-IA3      47.50
66 18 17397 Vika Achmad Danny Angga Putra L XII-IA3      62.50
67 19 17399 Vivi Alvionita P XII-IA3      60.00
68 20 17400 Vivi Kariyaningtias P XII-IA3      60.00
69 22 17402 Vivi Regina Handayani P XII-IA3      55.00
70 23 17406 Wahyuni Ika Yuana P XII-IA3      55.00
71 24 17410 Widya Janisti P XII-IA3      60.00
72 25 17419 Yeremia Christian Prasetyo L XII-IA3      52.50
73 26 17423 Yongky Setya Pradana L XII-IA3      57.50
74 27 17425 Yosua Weprilifio Riska Gunawan L XII-IA3      65.00
75 30 17713 Erwin Philips Panoto L XII-IA3      60.00 

CATATAN: 
1. Siswa yang nilainya kosong harap menghubungi Panitia Ujian untuk mengikuti Ujian 
    Susulan
2. Siswa yang nilainya dibawah KKM silahkan mengerjakan soal berikut : Klik Disini
3. Untuk Kelas XII Program IPS silahkan mengulang semuanya dengan cara Klik Disini
4. Soal bisa dikerjakan mulai hari Minggu, 16 Desember 2012 Pukul 18.00 dan berakhir 
    hari Selasa, 18 Desember 2012 Pukul 19.00 WIB

Senin, Desember 10, 2012

REKAP SISWA KELAS XA S.D. XC


REKAP SISWA KELAS X-A  s.d X-C
YANG KURANG BELAJAR & HARUS UJIAN ULANG
SMAK DIPONEGORO BLITAR
TAHUN PELAJARAN 2012-2013







Nomor Nama L/P Kelas Nilai 
Urt Absen Induk UAS
1 1 17717 Ade Faisal L X-A
2 2 17738 Andriana Wina Miranda P X-A 27.50
3 3 17753 Bella Arsitha P X-A 42.50
4 4 17755 Birgita Dara Maulidya Herlambang P X-A 47.50
5 8 17770 Desy Iqromah P X-A 47.50
6 9 17773 Dewi Larassati P X-A 45.00
7 10 17779 Dio Andriawan L X-A 25.00
8 11 17781 Dita Ayu Anggraini P X-A 32.50
9 12 17788 Elmyana Sukma Ningrum P X-A 65.00
10 18 17833 Kuncahya Kurniawan L X-A 57.50
11 19 17834 Leander Ekasakti Julis L X-A 52.50
12 22 17846 Mei Lusiani P X-A 62.50
13 30 17935 Wahyu Bintoro Eka Prasetya L X-A 27.50
14 31 17936 Wahyu Novitha Sari P X-A 35.00
15 5 17741 Ani Kuswindarsih P X-B 55.00
16 7 17752 Bella Agustine Yullyana Putri P X-B 52.50
17 8 17754 Beni Krisna Bayu L X-B 35.00
18 10 17776 Diana P X-B 42.50
19 11 17778 Dina Indarwati P X-B 42.50
20 13 17785 Ela Yustiyan P X-B 47.50
21 17 17838 Lisinia Arumjaya Shinta P X-B 40.00
22 18 17843 Mega Dwi Astari Poetri  P X-B 25.00
23 19 17848 Meidita P X-B 47.50
24 21 17862 Novi Dwi Rengganis P X-B 30.00
25 23 17914 Sela Purwaningsih P X-B 30.00
26 24 17917 Sieko Berllian Prasetya Airlangga L X-B 47.50
27 25 17920 Sinta Baharanti P X-B 27.50
28 26 17921 Sonia Paramita Nasution P X-B 40.00
29 28 17929 Tri Wulandari P X-B 32.50
30 29 17938 Wenseslaus Salivian Kumara Santoso L X-B 40.00
31 32 17957 Olgha Yudha Andiany P X-B 42.50
32 33 17959 Berryto Prio Utomo L X-B 60.00
33 1 17718 Aditiya Kristanto L X-C 50.00
34 2 17721 Aidatul Maqmurya P X-C 45.00
35 3 17735 Andi Aksani L X-C 42.50
36 6 17758 Calvin Ariano L X-C 50.00
37 8 17790 Emi Erawati P X-C 50.00
38 9 17800 Ferdinanda Krisna Widyanti Putri P X-C 50.00
39 10 17802 Fiana Puja Maharani P X-C 47.50
40 15 17852 Moch. Rheza Farandi Putra L X-C 47.50
41 16 17855 Nada Karisma P X-C 42.50
42 17 17857 New Arita Sari L X-C 60.00
43 18 17881 Puji Lestari P X-C 52.50
44 25 17903 Rio Cappi Wahyudiarti L X-C 52.50
45 30 17956 Zuhana Dwi Asriyanto P X-C 37.50







Catatan:




1. Siswa yang nilainya kosong harap menghubungi Panitia Ujian untuk mengikuti Ujian Susulan
2. Siswa yang nilainya dibawah KKM silahkan mengerjakan soal berikut : Klik Disini 
3. Soal berakhir tanggal 18 Desember 2012 Pukul 18.00

Minggu, Desember 02, 2012

Kesulitan

Kesulitan belajar yang didefenisikan oleh The United States Office of Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003 : 06) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan.

Di samping defenisi tersebut, ada definisi lain yang yang dikemukakan oleh The National Joint Commite for Learning Dissabilites (NJCLD) dalam Abdurrahman (2003 : 07) bahwa kesulitan belajar menunjuk kepada suatu kelompok kesulitan yang didefenisikan dalam bentuk kesulitan nyata dalam kematian dan penggunan kemampuan pendengaran, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar atau kemampuan dalam bidang studi biologi

Sedangkan menurut Sunarta (1985 : 7) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesulitan belajar adalah “kesulitan yag dialami oleh siswa-siswi dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkahlaku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman-teman kelasnya.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa kesulitan dalam belajar adalah suatu keadaan dalam proses belajar mengajar dimana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar pada dasarnya adalah suatu gejala yang nampak dalam berbagai manivestasi tingkah laku, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Di samping kondisi umum itu, hal lain yang tidak kalah pentingnya diperhatikan adalah kondisi cacat tubuh yang merupakan salah satu penghambat dalam melakukan kegiatan belajar (Dalyono, 1997 : 232) menggolongkan cacat tubuh itu  menjadi 2 macam yaitu :
  1. Cacat tubuh yang ringan seperti kurang pandangan dan gangguan psikomotorik
  2. Cacat tubuh serius (tetap) buta, tuli, bisu, hilang ingatan dan kakinya.
Kesulitan yang dihadapi dalam belajar
Masalah belajar merupakan masalah yang sangat penting bagi siswa dan sangat dianjurkan bahkan menjadi kewajiban bagi setiap umat manusia. Kesulitan yang dialami siswa memerlukan bantuan dari berbagai pihak terutama dari guru bimbingan dan penyuluhan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Menurut Slameto (2003 : 54), faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar ada dua, yaitu :
1.    Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar. Dalam membicarakan faktor intern ini, penulis akan membahasnya menjadi 2 faktor, yaitu faktor fisilogis dan faktor psikologis.
     a.    Faktor Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berperan terhadap kemampuan bagi seseorang, anak yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berbeda belajarnya dengan anak yang ada dalam kelelahan. Anak-anak yang kurang gizi akan mudah cepat lelah, mudah mengantuk sehingga dalam kegiatan belajarnya mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.
     b.    Faktor Psikologis
Adapun yang termasuk faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar antara lain adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan (Slameto, 1999 : 55)
  • Perhatian - Menurut al-Ghazali (2001) dalam Slameto (2003) bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa itupun bertujuan semata-mata kepada suatu benda atau hal (objek) atau sekumpulan obyek.
  •  Bakat - Menurut Hilgard dalam Slameto (2003) bahwa bakat adalah the capacity to learn. Dengan kata lain, bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan terealisasi pencapaian kecakapan yang nyata sesudah belajar atau terlatih. Kemudian menurut Muhibbin (2003) bahwa bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
  •  Minat - Menurut Jersild dan Taisch dalam Nurkencana (1996) bahwa minat adalah menyakut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi.
  •  Motivasi - Menurut Slameto (2003) bahwa motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar, di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya. 

Jadi, dari pendapat di atas dapat diasumsikan bahwa motivasi siswa dalam proses belajar mengajar, sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, dengan demikian prestasi belajar siswa dapat berdampak positif bilamana siswa itu sendiri mempunyai kesiapan dalam menerima suatu mata pelajaran dengan baik.
2.    Faktor ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu : 
  • Keluarga, yang meliputi cara orang mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
  • Sekolah, yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
  • Masyarakat, yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidtpan masyarakat.
Secara garis besar, langkah-langkah yang perlu dalam rangka mengatasi kesulitan belajar, dapat dilakukan melalui enam tahap yaitu :  
  1. Pengumpulan data - Untuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar, diperlukan banyak informasi sehingga perlu diadakan suatu pengamatan langsung yang disebut pengumpulan data.
  2. Pengolahan data - Data yang telah terkumpul dari kegiatan tahap pertama tersebut, tidak ada artinya jika tidak diadakan pengolahan secara cermat. Semua data harus diolah dan dikaji untuk mengetahui secara pasti sebab-sebab kesulitan belajar yang dialami oleh anak.
  3. Diagnosis, merupakan keputusan mengenai hasil dari pengolahan data. 
  4. Prognosis, merupakan aktivitas penyusunan rencana/program yang diharapkan dapt membantu mengatasi masalah kesulitan belajar anak didik.
  5. Perlakuan, yang merupakan pemberian bantuan kepada anak yang bersangkutan (yang mengalami kesulitan belajar) sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis tersebut.
  6. Evaluasi, dimaksudkan untuk mengetahui apakah perlakuan yang telah diberikan berhasil dengan baik, artinya ada kemampuan atau bahkan gagal sama sekali. (Ahmadi dan Widodo, 2000: 96) 
Dan menurut saya dari beberapa pendapat diatas masih ada lagi penyebab kesulitan dalam belajar, yaitu (1) lemahnya daya tangkap yang disebabkan oleh otak yang jarang diasah, apalagi sekarang ini banyak fasilitas yang mudah untuk didapatkan oleh para pelajar kita, sebagai contoh: mudahnya para pelajar kita untuk mendapatkan sesuatu yang didukung oleh orang tua mereka dengan memberikan apapun yang diminta oleh anak, karena takut anaknya takut tidak mau sekolah (sepeda motor, peralatan elektronik (handphone,  laptop)). (2) terlalu banyaknya matapelajaran yang diberikan disekolah, sebagai contoh saja di SMA untuk siswa kelas X saja harus menguasai mata pelajaran sebanyak 17 matapelajaran bahkan ada yang lebih, penjurusan untuk tingkat satuan SMA dikelas XI. (3) masa bermain anak yang kurang, maksudnya adalah anak usia TK yang seharusnya dipergunakan untuk bermain dijejali dengan materi pelajaran yang tidak dikemas dengan usia mereka. (4) Kurangnya penanaman kejujuran dalam dunia pendidikan kita, karena kejujuran merupakan perisai dalam menempuh hidup kita.

Khusus untuk kesulitan dalam belajar nomor (2) yaitu untuk terlalu banyaknya mata pelajaran yang ada dan penjurusan di kelas XI, apakah tidak bisa dimanpatkan dengan cara mengadakan penjurusan mulai kelas X???, sehingga mereka lebih fokus ke bidang yang ingin diambilnya.

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat.