Cari Blog Ini

Rabu, Februari 09, 2011

Uneg2 seorang Guru tidak tetap

seandainya tunjangan sertifikasi dapat disamakan dengan program pemberian tunjangan fungsional atau insentif alangkah berbunganya hati guru semua , karena selama ini tunjangan sertifikasi itu selalu menjadi pengharapan ... mengharapkan dapat lulus sertifikasi.. dan mengharapkan semuanya..... namun kenyataan nya walaupun telah lulus tetapi tidak dapat langsung menerima yang ada hanyalah menunggu .. dan menunggu..... dan seandainya pula sertifikasi guru hanya ditujukan untuk guru2 tidak tetap alangkah indahnya hidup guru2 tidak tetap ini untuk menatap masa depannya dengan penghasilan yang tidak menentu.... dan selalu berharap untuk mempunyai penghasilan yang tetap yang bisa untuk tabungan di hari tuanya, sedangkan guru tetap (PNS dan GTY) kan sudah mempunyai pengharapan tabungan dihari tuanya yaitu dengan dana pensiun..... Pendataan yang dulu sudah dilaksanakan oleh pemerintah dengan pemberian NUPTK tersebut alangkah baiknya sebagai pedoman untuk pemberian tunjangan2 kepada guru selaku tenaga kependidikan dan pegawai2 yang berkecimpung di dunia pendidikan. Disamping itu kebijakan2 yang diatas selalu mendadak datangnya semoga di tahun berikutnya dalam dunia pendidikan kebijakan2 itu tidak dipaksakan untuk dilaksanakan di lapangan, sebagai contoh. Di tahun 2007 GTT boleh mengikuti sertifikasi guru dan dinyatakan lolos utk administrasi 1 hari kemudian dinyatakan tidak lolos karena SKnya kurang dan harus dipenuhi dalam kurun waktu 1 jam utk foto kopi sk yang kurang plus legalisir, kemudian di tahun 2008 GTT tidak boleh ikut sertifikasi yang boleh ikut harus GTY sehingga berlomba2lah yayasan membuatkan sk fiktif yang guru masih berstatus GTT menjadi guru yang berstatus GTY hal ini disebabkan oleh tuntutan tadi. Kenapa  yayasan tidak bisa mengangkat GTT yang sudah mengabdi cukup lama??? alasannya pasti satu yaitu tidak ada dana yang cukup dan apalagi sekarang pemerintah mencanangkan sekolah gratis yang notabene dana utk sekolah negeri tapi kenyataan dilapangan sekolah negeripun juga masih membayar dengan alasan bahwa dana yang diberikan oleh pemerintah tidak cukup utk menuju sekolah bertaraf internasional. Dan barusan kami dengar bahwa siswa SLTP dari sekolah negeri 80% harus diterima di SLTA negeri pula sehingga sekolah swasta yang membiayai hidupnya sendiri hanya kebagian 20%....... terus kapan sekolah swasta sebagai patner pemerintah utk mencerdaskan anak2 bangsa di negeri ini akan ditutup????????? karena tidak ada murid dan mungkin tidak ada operasional yang cukup utk mengelola sekolah swasta. Di tahun 2010 yang boleh ikut sertifikasi adalah guru2 yang mengajarnya sesuai dengan ijasah yang dimilikinya itupun beritanya juga mendadak. terus guru2 yang sudah rela utk mengajar bidang studi tertentu (TIK) yang diwaktu itu belum ada lulusan dari PT baik negeri maupun swasta walaupun tidak sesuai dengan ijasahnya mau dikemanakan????? Apakah tidak alangkah baiknya Guru2 yang sudah mau mengajar bidang studi TIK yang belum memiliki ijasah yang sesuai disekolahkan lagi???? Ditahun 2011 sekarang masalah UAN utk kriteria kelulusan berubah lagi yaitu dengan melihat nilai raport dan sampai sekarang di bulan Februari 2011 belum ada kejelasan utk kriteria kelulusan tersebut, yang di POS disebutkan 40% dari nilai rata2 raport (yang dimaksud rata2 nilai raport ini apa rata2 nilai permatpel selama 3 smt utk SLTA dan 5 smt utk SLTP, atau rata2 semua matpel utk nilai kognitif dan psikomotorik, atau rata2 nilai utk matpel yang di-UAN-kan saja?????) dan 60% dari Ujian Sekolah yang kemudian disebut nilai Sekolah. Dan utk kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA yang diperoleh dari gabungan antara nilai Sekolah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan nilai UN, dengan pembobotan: 40% untuk nilai Sekolah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk nilai UN.
mudah2an kebijakan selanjutnya selalu berpihak terhadap kami guru2 yang notabenenya dalam media selalu di ekspos dalm kemakmuran kesejahteraaan dan dengan gaji yang selangit ... namun realitanya belum semuanya ...... semoga media dapat memberikan kontribusi yang seimbang dalam berita selanjutnya semoga.... dan mudah2 pula kebijakan2 dari atas jg tidak mendadak..... semoga....semoga.... dan semoga.....

1 komentar:

Angel_Snow mengatakan...

Memang sangat miris ketika kita mendengar keluh kesah dari Bpk/Ibu guru yang telah menbuat kita jadi "orang".Padahl hanya satu hal yang beliau2 harpkan adalah bisa hidup layak dan berkecukupan sewajarnya kita semua.Seandainya kita semua bisa menghargai atas jasa dan tenaga dari Bpk/Ibu Guru yang telah menjadikan kita sekrang menjadi lebih baik dan lebih bisa menikmati indahnya kehidupsn ini sungguh bahagianya hidup ini.Semoga saja para pembuat kebijakan di negeri ini bisa lebh arif dan bijaksana dalam membuat regulasi yang fair dan adil.